Selasa, 20 April 2010

20 April 2010

yups portingan ini Hari Selasa tanggal 20 April 2010. Ada apa hari ini??? Ada sesuatu yang special hari ini, begini ceritanya . . . .
Yang pertama, setelah sekian minggu merasa bersalah kepada seorang teman di kelas. Pada hari ini temanku itu sudah mau merespon. Waktu aku tanya langsung jawab "apa" dengan lembut. Padahal biasanya tidak ada respons, langsung diem begitu saja seperti tidak ada apa-apa. Mengetahui ada respons langsung ku ambil sebatang coklat yang telah ku siapkan di tas. Ku berikan denga ucapan "maaf ya untuk untuk selama ini". Karena ada rasa terharu yang sampai ke mata jadi aku langsung berpaling sembari menunggu kaca-kaca di mata sedikit menghilang. Setelah yakin bahwa mataku sudah sedikit normal, aku mengulangi permintaan maafku "maaf ya untuk hal-hal kemarin sudah nyinggung perasaan U**" (sepertinya redaksi kata-katanya begitu, kalau tidak salah si). Tetapi apa jawabnya "ngga apa koq, lagian juga U** anggap nda ada apa-apa". Dalam hati langsung, waduh la terus selama ini sikapnya berubah maksudnya apa. Tetapi itu tidak jadi masalah, yang terpenting adalah sudah plong rasane jero dadaku rasane ma plong lego atiku (lagunya Didi Kempot). Sudah lunas dan tidak rugi beli coklat Monggonya. Tapi kalu belum dimaafkan juga ngga rugi koq, kan biasanya kalau masih marah coklat Monggonya buat deEsty. Barti hari ini deEsty yang kurang beruntung. Sekali lagi terima kasih U**.
Sekarang yang kedua. Yang kedua TKPnya ada di kantin kampus. Selepas Sholat Dzuhur di masjid kampus perut terasa lapas (maklum sarapan tadi pagi hanya roti isi). Ngajak teman ternyata hanya satu yang mau ke kantin. Tetapi di kantin sudah ada teman-teman yang lain. Karena dorongan rasa lapar mulut pun langsung meletup di depan teman-teman "nek pesen mie ayam si suwe ora (kalau pesan mie ayam si lama ngga)". Rata-rata semua menjawab lumayan lam. Karena belum terbiasa makan di kantin, juga kalau makan sendiri kurang enak dengan teman yang lain jadi ada rencana ngajak temen (walau kemungkinannya sedikit). Eh belum terucap penawaran sudah ada yang ngajak pesen, Tama (dulu anaknya merasa dikucilkan di kelas, tetapi sekarang sudah bisa berbaur). " ayuk pak,". eh beberapa saat kemudian 'eh ngga ding, duitnya kurang, bayari ya". Dengan sombongnya langsung ku jawab "iya tapi salamku untuk adekmu disampaikanya". Dengan yakin Tama juga langsung menjawab "ngga jadi!!". Tapi tetep urusan perut, aku langsung pesen dua porsi mie baso (agar lebih cepat jadi pesenya baso, kalu mie ayam sedikit lebih lama, juga sudah mau masuk kelas lagi).
Nah saat basonya datang Tama langsung "beneran ni pak" sambil mengahmpiri semangkok baso. Langsung deh makan baso. Nah senangnya di sini, mau makan nyari tempat duduk. Akhirnya duduk di samping Rian (cah Purbalingga, kayaknya jarang mandi and kurang tidur). Dengan serius ku tawari "arep maem ra, neka rep pesen (mau makan ngga, kalau mau pesen)" sambil ngitung jumlah anak di situ (ada sepuluh orang belum termasuk Tama dan Aku). Dengan senyumnya yang khas Rian menjawab "bayari ya". "alah tinggal pesen koq" jawabku. Ternyata jawabanku kurang meyakinkan Rian sampai aku keluarkan selembar uang dari dompet "pi separuh aja". "ya" jawab Rian. Rian pun langsung nawari anak-anak yang lain mie ayam apa baso. Akhirnya ada 6 mie ayam dan 4 Baso. Setelah separuh duitnya balik, sambil nunggu pesenannya datang aku pun langsung menjelaskan bahwa makan-makan hari ini seperti syukuran ulang tahun Ayumi (adikku) yang ke-3 apa yang ke-2 ya. Ternyata respon mereka di luar dugaan, bukannya mendoakan yang baik buat Ayumi malah mereka tanya ulang tahun ibuku kapan, ulang tahun bapakku kapan, adikku ada berapa, ulang tahun kakakku kapan, ulang tahunku kapan. Yang lugu lagi aku, aku mau menjawab semua pertanyaan itu dengan segenap pengetahuanku.
Yang ketiga. Ada kesalahan besar yang ku lakukan. Sebenarnya ini lebih ke ketidaktahuanku. Pada awalnya hanya bentuk keakraban saja. "V*v** salam ya buat ibumu" nah itu yang jadi masalah V**** sudah tidak punya ibu. Yang lebih parah lagi hal ini (yang mungkin menyinggung perasaannya) sudah kulakukan berulang dari hari kemarin dan aku baru tahu saat diberi tahu oleh temanku Yuli (gadis yang dipanggil mbak karena yang paling dewasa di kelas) kalu ibunya V**** sudah tidak ada. Saat itulah langsung, dek waduh bagaimana ini. Tetapi setelah melihat ekpresi V**** saat kulakukan hal itu langsung aku yakin tidak akan jadi masalah baginya. Tetapi tetap dihatiku ada keinginan untuk meminta maaf langsung kepada V****. Itu langsung terjawab, setelah pulang kuliah aku melihat V**** dan langsung aku meinta maaf. Jawabannya pun menentramkan hati "ah Pa'aji ngga papa koq". Dek langsung terkembang senyum.
Yang ke empat. Ini tentang janji tahun lalu. Rencananya malam ini. Semoga berhasil. Amin amin amin.
SELAMAT ULANG TAHUN AYUMI yang ke-3 sekarang sudah pasti tadi sudah telfon ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar